29 May 2009

Antibiotik Profilaksis Dalam Odontologi Pediatrik

Abstrak
Sebagian besar infeksi orofasial berasal dari odontogenik, dan bersifat self-limiting, yang memiliki karakteristik berupa drainase spontan. Bakteri penyebabnya biasanya adalah saprofit. Di sisi lain, intervensi gigi invasif meningkatkan bakterimia transien.
Jika lesi rongga mulut terkontaminasi oleh bakteri ekstrinsik, perawatan antibiotik harus diberikan sesegera mungkin. Dalam kasus pulpitis, perawatan semacam itu tidak diindikasikan jika infeksi hanya mencapai jaringan pulpa, atau pada jaringan di sekitarnya. Dalam kasus avulsi gigi, dianjurkan untuk mengaplikasikan antibiotik lokal, serta antibiotik sistemik.
Profesional dental harus mengetahui keparahan infeksi dan kondisi umum anak agar rujukan ke rumah sakit dapat dilakukan.
Semua pasien immunocompromised [rentan] membutuhkan profilaksis, serta individu yang menderita penyakit jantung akibat endokarditis, memakai kateter atau protesa vaskuler.
Penisilin V yang mengandung asam klavulanat dan diadministrasikan melalui jalur oral dikenal efektif melawan infeksi odontogenik. Dalam kasus alergi terhadap penisilin, dapat diberikan obat alternatif yaitu klindamisin. Sebagian besar infeksi akut akan sembuh dalam 2-3 hari.
Beberapa tahun terakhir, kita cenderung mengurangi penggunaan antibiotik umum untuk tujuan preventif atau terapeutik.
Kata kunci:antibiotik, antibioterapi, odontologi pediatrik, pasien pediatrik, infeksi, antibiotik profilaksis.
Sumber: Med Oral Patol Oral Cir Bucal 2006;11:E352-7.

Read more...

08 May 2009

Hubungan Trauma from Occlusion Dengan Penyakit Periodontal

Pendahuluan
Oklusi dan hubungannya dengan penyakit periodontal telah dan masih menjadi bahan kontroversi. Selama bertahun-tahun, sejumlah penelitian pada manusia dan binatang percobaan berusaha menyelidiki hubungan tersebut. tujuan Clinical Update ini adalah untuk meringkas penelitian terdahulua, mendeskripsikan tanda dan gejala trauma oklusi, dan membahas pertimbangan-pertimbangan perawatan.

Definisi
Sebelum membahas trauma oklusi, pemaparan definisi yang umum digunakan dapat membantu memahami subyek ini.

Trauma oklusal: Suatu perlukaan pada apparatus perlekatan akibat tekanan oklusal yang berlebihan. Trauma oklusal adalah perlukaan jaringan, bukan tekanan oklusal. Trauma oklusal dapat dibagi menjadi 3 kategori umum:
1)Trauma oklusal primer: Perlukaan akibat tekanan oklusal berlebihan yang diaplikasikan pada gigi-geligi yang memiliki dukungan normal. Contohnya, restorasi yang tinggi, bruksisme, pergeseran atau ekstrusi ke ruang edentulous, dan pergerakan ortodontik.
2)Trauma oklusal sekunder: Perlukaan akibat tekanan oklusal normal yang diaplikasikan pada gigi-geligi tanpa dukungan yang adekuat.
3)Trauma oklusal kombinasi: Perlukaan akibat tekanan oklusal berlebihan pada periodonsium yang berpenyakit. Dalam kasus ini, terjadi inflamasi gingiva, pembentukan poket, dan tekanan oklusal berlebihan yang umumnya disebabkan oleh tekanan parafungsional.

Oklusi traumatogenik: Oklusi yang dapat menghasilkan tekanan penyebab perlukaan pada apparatus perlekatan.

Traumatisme oklusal: Proses keseluruhan dimana oklusi traumatogenik mengakibatkan perlukaan apparatus perlekatan periodontal.

Read more...

Berhitung!

Pasang Aku Yaa

go green indonesia!
Solidaritas untuk anak Indonesia

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP