03 February 2009

Mengatasi Fobia Ke Dokter Gigi


Jika anda salah seorang yang merasa takut ke dokter gigi, baca artikel ini.

Ketakutan ke dokter gigi kemungkinan besar disebabkan oleh trauma pada masa kanak-kanak saat berkunjung ke dokter gigi untuk melakukan pencabutan gigi. Perasaan takut dan cemas itu terbawa sampai usia dewasa. Jadi, anda akan selalu menghindari pemeriksaan gigi, atau bertemu dengan dokter gigi di tempat prakteknya.

Berikut ini adalah beberapa tips yang semoga dapat membantu anda mengatasi fobia ke dokter gigi.

Jika anda ‘terpaksa’ ke dokter gigi, biasanya akibat rasa sakit yang sering anda rasakan selama berbulan-bulan. Maka tujuan anda melakukan pemeriksaan ke dokter gigi harus diubah. Jika masih menganut paham itu, fobia anda tidak akan hilang. Karena hanya ingin melakukan pemeriksaan saat membutuhkan saja, dan terpaksa. Pertama, anda harus mengubah pemahaman anda tentang tujuan ke dokter gigi, yaitu memeriksakan rongga mulut saat kondisinya sehat. Dengan demikian, anda tidak perlu takut pemeriksaan yang dilakukan akan menimbulkan rasa sakit atau trauma. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan.

Dan, jika anda seorang ibu dan memiliki anak balita, jangan pernah gunakan ‘dokter gigi’ untuk membuat anak patuh. Perkataan anda terhadap anak akan mengendap. Ingat, otak balita seperti spons yang bisa menyerap apapun, baik dilihat ataupun didengar. Jadi, berhati-hatilah dengan ucapan anda kepada anak.

Kedua, gunakan musik untuk membantu anda mengurangi rasa cemas saat menunggu di ruang tunggu. Pada umumnya, rasa cemas meningkat saat anda duduk di ruang tunggu, dan mulai berpikir negatif tentang perawatan. Hilangkan pemikiran tersebut dengan mendengarkan musik yang anda sukai dari iPod atau handphone. Di beberapa tempat praktek, dokter sengaja memasang alat audio untuk menenangkan pasiennya. Menurut beberapa penelitian, usaha ini terbukti berhasil menenangkan pasien.

Ketiga, saat berkunjung ke dokter gigi [terutama anak-anak], usahakan sarapan terlebih dahulu, hal ini akan menenangkan anak. Di dalam ruang praktek, dokter gigi akan memperkenalkan kondisi ruangan dan peralatan yang akan digunakan, hal ini membantu anak mengurangi kecemasannya. Menurut pengalaman saya waktu kecil, dokter meminta saya menutup mata dengan kedua tangan saat akan dilakukan pencabutan gigi. Dan, ini terbukti berhasil!


Rasa sakit saat pencabutan gigi timbul akibat larutan anestesi yang tidak bekerja dengan baik, hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kurang tidur, mengkonsumsi alkohol, kebiasaan merokok, atau menderita penyakit sistemik, seperti hipertensi dan diabetes.

Jadi, untuk tips keempat, saya menganjurkan anda untuk tidur nyenyak, tidak mengkonsumsi alkohol ataupun merokok. Jika anda menderita penyakit sistemik, konsultasikan dengan dokter yang merawat anda, apakah anda boleh menjalani pencabutan gigi, karena penyakit sistemik akan menimbulkan komplikasi tertentu. Dan, jangan lupa, sarapan atau makan yang kenyang.

Untuk ibu hamil, sebaiknya perawatan gigi ditunda. Kemungkinan anda akan diberikan obat yang tidak akan mengganggu proses kehamilan. Kehamilan membuat kondisi rongga mulut lebih rentan, anda mungkin sering mengalami gusi berdarah atau pembengkakan, cara mengatasinya, berkumurlah dua atau tiga kali sehari dengan larutan kumur yang tidak mengandung alkohol, atau dapat menggunakan larutan garam hangat. Dokter akan menganjurkan anda agar tidak mengkonsumsi antibiotik.

Menurut pemahaman orang awam, pencabutan gigi dapat merusak saraf. Yang perlu anda ketahui adalah kecelakaan semacam itu mungkin saja terjadi pada dokter gigi yang paling berpengalaman sekalipun, namun insidennya sangat jarang. Dokter gigi yang baik akan melakukan pemeriksaan dengan cermat dan menyeluruh, ia juga telah memahami komplikasi perawatan dan cara pencegahannya. Jadi, tips kelima, yakinlah kepada dokter gigi anda bahwa ia akan melakukan perawatan terbaik untuk anda. Itu termasuk dalam sumpah dokter loh!

Setelah proses perawatan, biasanya dokter akan memberikan beberapa instruksi tentang pemeliharaan rongga mulut anda pasca-perawatan. Jadi tips berikutnya, ikuti saran dokter, dengarkan baik-baik setiap penjelasannya. Jangan dianggap remeh, karena mungkin saja terjadi komplikasi pasca-perawatan. Ingatlah, bahwa komplikasi tersebut bukan disebabkan oleh dokter anda, tapi karena kecerobohan anda sendiri yang tidak mendengarkan dan mengikuti saran yang diberikan. Instruksi yang diberikan oleh dokter anda bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan. Jika terjadi komplikasi, misalnya perdarahan atau pembengkakan yang terus berlanjut, konsultasikan kembali ke dokter gigi anda.

Demikian tips dan trik mengatasi fobia ke dokter gigi. Semoga anda tidak lagi merasa takut ke dokter gigi.

Ingatlah, kesehatan rongga mulut adalah cermin kesehatan tubuh anda.

Dental minded, Indonesia !!

0 komentar:

Berhitung!

Pasang Aku Yaa

go green indonesia!
Solidaritas untuk anak Indonesia

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP