Malnutrisi post-op bedah protesis maksilofasial
Prognosis nutrisi pasien pasca pembedahan, khususnya bedah maksilofasial, biasanya tergantung pada kondisi kejiwaan pasien tersebut. Bagi sebagian besar orang, pembedahan membawa dampak yang kurang menguntungkan bagi kejiwaan seseorang, biasanya pasien merasa tertekan atau bahkan depresi setelah menjalani pembedahan maksilofasial, ia cenderung mengkhawatirkan kondisi estetik wajahnya dan menduga-duga apakah tampilan wajahnya akan kembali seperti semula. Perlu diketahui bahwa kondisi kejiwaan seorang pasien juga mempengaruhi asupan nutrisinya dan pada akhirnya akan memperburuk prognosis pembedahan tersebut.
Asupan nutrisi pasien pra- ataupun post-pembedahan harus diperhatikan. Sebelum pembedahan dilakukan, sebaiknya dilakukan pemeriksaan antropometrik dan laboratorium untuk meyakinkan prognosis pasien setelah operasi. Pada pasien keganasan maksilofasial, ia cenderung mengalami penurunan berat badan yang signifikan, jika dalam 6 bulan terakhir ia mengalami penurunan berat badan lebih dari 20%, maka pasien akan mengalami malnutrisi energi protein. De Wys menemukan akibat malnutrisi yang signifikan terhadap prognosis dan menyatakan bahwa para pasien yang mengalami penurunan berat badan substansial memiliki rata-rata masa kesembuhan yang lebih pendek dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami penurunan berat badan signifikan.
Untuk fase post-op, penggunaan alat bantu rongga mulut (oral feeding) akan terganggu akibat reseksi, kemoterapi ataupun radioterapi. Jadi perlu dipertimbangkan alternatif lainnya. Manifestasi malnutrisi dalam rongga mulut dapat berupa penurunan nafsu makan akibat xerostomia, depresi atau kemarahan, sore mouth akibat xerostomia atau mukositis, dan diare. Xerostomia itu sendiri disebabkan oleh terapi radiasi yang merusak kelenjar saliva sehingga produksi saliva dan kelembaban rongga mulut berkurang.
Itu tadi ringkasan dari jurnal prostodontik berjudul Nutrition in Prosthetic Maxillofacial Patients:: Unexplored Borders.
Dental Minded, Indonesia !
0 komentar:
Post a Comment