Penyakit Infeksi [Hepatitis B, C dan AIDS]
AIDS dan hepatitis B dan C adalah penyakit-penyakit infeksi yang menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia dan ditemukan dalam semua kelas sosial. Jadi, dokter gigi dan pasien harus dilindungi dari transmisinya.
Riwayat medis pasien merupakan hal yang penting dan harus dilakukan langkah-langkah pencegahan untuk kelompok yang beresiko tinggi; misalnya, pasien yang menjalani hemodialisis, pengguna obat, homoseksual, pasien yang menjalani transfusi darah secara rutin, dan individu yang datang dari negara dengan insiden dan prevalensi penyakit infeksi ini yang tinggi (Afrika, Asia, dsb). Resiko transmisi penyakit infeksi dari satu pasien ke pasien lain pada dasarnya juga melibatkan penggunaan instrumen-instrumen terinfeksi selama prosedur pembedahan. Transmisi penyakit infeksi terjadi setelah kontak langsung dengan darah dan saliva atau akibat tusukan jarum terinfeksi atau instrumen dental yang tajam secara tidak disengaja.
Jika dokter gigi menentukan bahwa pasien yang akan menjalani pembedahan merupakan salah satu pembawa/carrier salah satu virus yang disebutkan di atas, dibutuhkan langkah-langkah pencegahan. Berupa:
* Merencanakan prosedur pembedahan sebagai perawatan terakhir pada hari tersebut
* Menggunakan dua pasang sarung tangan disposable. Sarung tangan akan melindungi pasien dan dokter gigi, dan harus dibuang segera setelah digunakan
* Memakai kaca mata pelindung khusus dan masker bedah disposable
* Memakai baju bedah pelindung khusus dan penutup kepala untuk melindungi rambut
* Menggunakan jarum disposable. Penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati, untuk menghindari tusukan yang tidak disengaja. Dan, plastik yang menutupi jarum harus diganti menggunakan alat khusus. Ini merupakan teknik standar bagi semua pasien
* Buang pisau bedah dan jarum-jarum disposable dalam suatu wadah yang tajam dan kaku, yang dapat ditutup dengan sempurna dan dijauhkan dari tempat praktek, ini juga merupakan salah satu prosedur standar
* Mengumpulkan sampah (saliva ejector, kantong plastik, sarung tangan, masker, gauze, dsb) dalam kantong nilon yang kuat
* Setelah prosedur pembedahan, lakukan desinfeksi benda-benda tertentu menggunakan desinfektan virus-aktif sesuai dengan petunjuk higiene lokal (membuka bagian kursi gigi, kursi dokter gigi, tempat meludah, dsb).
* Sterilisasi semua instrumen yang digunakan dalam autoclave, setelah dibersihkan dan didesinfeksi secara manual atau sebaiknya, secara otomatis.
1 komentar:
Blog yang informasinya bermanfaat , bagus blognya..
visit blog ku juga ya..'
www.goplatinum4life.wordpress.com
Post a Comment